ISDN merupakan pengembangan dari jaringan telepon IDN ( Integrated Digital Network ) yg menyediakan hubungan digital dari ujung satu pelanggan ke ujung pelanggan lain secara digital untuk proses transformasi informasi dalam bentuk suara, data dan gambar.
Konsep ISDN dapat diamati dari berbagai sudut pandang tang berbeda-beda:
Standar ISDN telah ditetapkan oleh ITU-T , standar tersebut menyatakan prinsip ISDN dari sudut pandang ITU-T,yaitu:
1. Mendukung aplikasi suara dan non-suara dengan menggunakan rangkaian
terbatas dari fasilitas-fasilitas yang sudah distandarkan.
2. Mendukung aplikasi switched dan nonswitched.
3. Ketergantungan terhadap koneksi 64-kbps.
4. Kecerdasan dalam jaringan.
5. Arsitektur protokol belapis.
6. Macam-macam Konfigurasi.
Rekomendasi I.120 ITU-T (1993)
1. Bentuk Utama ISDN adalah mendukung bermacam-macam aplikasi
suara dan non-suara pada jaringan yang sama. Elemen kunci integrasi
layanan ISDN adalah ketetapan jangkauan layanan jenis-jenis koneksi
terbatas dan aturan interface pemakai-jaringan multiguna.
2. ISDN mendukung aplikasi koneksi switched dan non-swicthed mencakup
koneksi circuit-switched dan packet-switched.
3. Layanan baru dapat dipraktekkan kedalam ISDN yang disesuaikan
dengan koneksi digital switched-64 kbps.
4. ISDN memuat kecerdasan untuk menyediakan bentuk-bentuk layanan,
pemeliharaan, dan fungsi-fungsi manajemen jaringan.
Keuntungan ISDN
• High Speed & Quality
– > 10 kali lebih cepat dari PSTN ( > 9,6 Kbps )
• Efficiency
– > Satu saluran untuk berbagai jenis layanan (voice, data dan video)
• Flexibility
– > Single interface untuk terminal bervariasi
• Cost Effective
– > Teminal tunggal untuk audio dan video
User Network Interface (2/3)
• Network Termination (NT).
Merupakan perangkat terminating dari network, menangani
fungsi-fungsi Layer 1 dan Layer 2 OSI. NT bisa berupa Modem atau perangkat PBX.
• Terminal Equipment 1 (TE1).
Perangkat terminal ISDN yang tersambung ke network ISDN
melalui interface S/T. Contoh : Telepon digital, Fax G4,
Videophone dll.
• Terminal Equipment 2 (TE2).
Perangkat terminal non-ISDN yang tersambung ke network
ISDN melalui Terminal Adaptor. Contoh : PC, FAX analog (G3),
Telepon analog
User Network Interface (3/3)
• Terminal Adapter (TA).
Perangkat interface terminal non-ISDN, agar TE2 bisa
mengakses ke ISDN.
• U-Interface.
2-W subscriber line
• S/T-Interface.
4-wire physical interface, untuk koneksi antara NT dengan TE1
atau NT dengan TA.
• R-Interface.
Physical interface antara TA dengan TE2
• Bagian-bagian & fungsinya
1) ISDN Interface Circuit with Layers 1 and 2 Protocol Controller
- Melakukan fungsi layer 1 antara lain terminasi dari saluran melalui
kopling induktif (transformator) dan memberi catuan.
- Melakukan fungsi Layer 2, yakni dengan menggunakan protokol LAPD.
- Memilih kanal B yang akan digunakan
2) Digital Telephone Controller
- Melakukan fungsi protokol Layer 3
- Mengontrol keseluruhan elemen fungsional dalam pesawat telepon
digital.
3) Man-machine Interface Controller
- Mengontrol jalur speech termasuk proses CODEC sinyal suara
- Mengontrol sinyal-sinyal digit dari Keypad dan mengontrol penampilan
angka-angka dalam display
- Mengontrol sinyal-sinyal nada/dering berdasarkan sinyal message yang
diterima.
3) Rate Adaption Controller and DTE Interface
- Interworking dengan DTE dan melakukan penyesuaian laju bit yang
berasal dari 64 Kbps ke laju bit 64 Kbps pada B channel.
- Melakukan konversi protokol DTE ke ISDN user-network interface.
BRA dan PRA System
• Basic Rate Access (BRA)
– Secara prinsip sistem ini sama dengan
Hunting System yang digunakan untuk
pelanggan ISDN
• Primary Rate Access (PRA)
– Penghubung antar PABX, yang tersambung
ke PSTN
– Cukup satu PABX
– Hubungan antar PABX ini menggunakan Tie
Line
Supplementary Service
• Number Identification Supplementary Service
– Direct Dialing In (DDI) :
Pengguna dpt langsung berkomunikasi dg pengguna lain dalam suatu
PABX ISDN atau sistem jaringan pribadi tanpa melalui operator PABX.
– Multiple Subscriber Number (MSN) :
Adanya beberapa nomer ISDN (multiple) pada sambungan plg BRA,
max 8 nomer tlp yang berbeda.
– Calling Line Identification Presentation (CLIP) :
Menampilkan nomor tlp pemanggil pada terminal ISDN yang dipanggil.
– Calling Line Identification Restriction (CLIR) :
Mencegah ditampilkannya nomer telepon ISDN pemanggil pada
terminal ISDN yang dipanggil
– COnnected Line identification Presentation (COLP):
Menampilkan nomer tlp ISDN dari terminal yg terhubung pada
terminal ISDN pemanggil.
– COnnected Line identification Restriction (COLR):
Mencegah ditampilkannya nomer tlp ISDN dr terminal yang
terhubung pada terminal ISDN pemanggil.
– Malicious Call Identification (MCI) :
Pelayanan yg memungkinkan seorang plg utk meminta identifikasi
panggilan yang diterimanya.
– Sub-addressing (SUB) :
Memungkinkan plg SUB utk memperluas kapasitas penomoran pd
satu nomor ISDN yang diberikan oleh operator.
Supplementary Service
• Call offering Supplementary Service
– Call Transfer (CT)
Memungkinkan pengguna utk memindahkan panggilan yg datang atau
pemanggilan ke arah luar atau panggilan konferensi tertentu ke fihak
ketiga.panggilan yg dipindahkan harus sdh tertentu hubungan ujung ke ujungnya
sebelum pemanggilan tersebut dipindahkan.
– Call Forwarding Busy (CFB) :
Pelayanan yg memungkinkan plg yg tak dapat menjawab panggilan krn
sibuk utk mengalihkan panggilan tsb ke answering service, nomer plg lain
yang ditunjuk, announcement.
– Call Forwarding No Reply (CFNR) :
Pelayanan yg memungkinkan plg bila tak mau menjawab panggilan akan
dialihkan panggilan tsb ke answering service, nomer pelanggan lain yang
ditunjuk, announcement
– Call Forwarding Unconditional (CFU):
Pelayanan yg memungkinkan plg yg tak mau menjawab panggilan tanpa
suatu syarat utk mengalihkan panggilan tsb ke answering service, nomor
pelanggan lain yang ditunjuk, announcement
– Multiple Access Line Hunting (MA/LH):
Seleksi otomatis suatu saluran bebas dr suatu bundel
saluran yg melayani plg atau penerimaan suatu
panggilan ke nomor direktori umum plg tersebut
• Call completion Supplementary Service
– Call Waiting (CW) :
Memungkinkan plg utk mengidentifikasi panggilan
masuk lainnya pada saat sedang melakukan komunikasi.
– Call Hold (CH)
Suatu hubungan dapat digenggam ( tanpa pemutusan
hubungan). ini artinya panggilan yang lain dapat
dijawab atau set-up.setelah selesai panggilan yg
digenggam dapat dilanjutkan.
• Charging Supplementary Service
– Advice of Charge Set-up (AoC- S)
Selama hubungan terjadi jaringan ISDN dapat menyediakan informasi
tentang biaya-biaya menyangkut hubungan tersebut saat sedang terjadi
pembangunan hubungan.
– Advice of Charge During (AoC-D)
Selama hubungan terjadi jaringan ISDN dapat menyediakan informasi
tentang biaya-biaya menyangkut hubungan tersebut saat sedang
berlangsung hubungan tersebut.
– Advice of Charge End (AoC-E)
Selama hubungan terjadi jaringan ISDN dapat menyediakan informasi
tentang biaya-biaya menyangkut hubungan tersebut saat hubungan baru
selesai dilakukan.
– Additional Information Transfer Supplementary Service
– User to User Signaling (UUS) :
Memungkinkan pengguna ISDN utk mengirim/menerima informasi
dalam jumlah terbatas ke/dari pengguna ISDN lain melalui kanal
pensinyalan (kanal D).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar